BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang’’wujud
Allah’’,tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya,sifat-sifat yang boleh
disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan dari pada-Nya.Tauhid juga membahas tentang para Rasul Allah
,meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri
mereka,apa yang boleh dihubungkan kepada mereka dan apa yang terlarang
menghubungkan kepada mereka.
Sebabnya dinamakan’’ ilmu tauhid’’ialah karena terpenting
,menetapkan sifat “wahdah’’(satu) bagi Allah dalam zat-Nya dan dalam
perbuatan-Nya menciptakan alam seluruhnya dan bahwa Ia sendiri Nya pula tempat
kembali.Keyakinan tauhid inilah menjadi tujuan paling besar bagi kebangkitan Nabi
saw.
Tauhid sangat penting sebab tauhid merupakan pokok ajaran islam dan
pondasi yang diatasnya didirikan tatanan hukum,moral,akhlaq,dsb.Tauhid mengajak
manusia untuk beriman dan berbakti kepada Tuhan dan melarang mensekutukan
Tuhan, baik zat, sifat, maupun, af’al-Nya.Ilmu tauhid tidak muncul secara
tiba-tiba,namun ada sebab-sebab yang melatar belakangi munculnya ilmu tauhid
tersebut.Untuk itu kami akan membahas sebab-sebab munculnya ilmu tauhid dalam
makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa faktor
internal penyebab munculnya ilmu tauhid ?
2.
Apa faktor
eksternal penyebab munculnya ilmu tauhid
?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui faktor internal penyebab munculnya ilmu tauhid
2.
Untuk
mengetahui faktor eksternal penyebab munculnya ilmu tauhid
BAB
II
PEMBAHASAN
Ilmu
tauhid sebagai ilmu yang berdiri sendiri belum dikenal pada masa Nabi amuhammad
s.a.w., maupun pada masa sahabat-sahabatnya. Akan tetapi baru dikenal pada masa
berikutnya, setelah ilmu-ilmu keislaman dan
yang lain satu per satu muncul dan setelah orang banyak membicarakan tentang kepercayaan alam
gaib (metafisika). Kita tidak akan dapat memahami persoalan-persoalan ilmu
tauhid sebaik-baiknya kalau kita tidak membelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya,kejadian –kejadian politis dan historis yang menyertai
pertumbuhanya. Faktor itu sebenarnya banyak, akan teetapi dapat digolongkan
kepada dua bagian, yaitu faktor-faktor yang datang dari dalam islam dan kaum
muslimin sendiri dan faktor-faktor yang datang dari luar mereka, karena adanya
kebudayaan-kebudayaan lain dan agama-agama yang bukan islam.
A.
Faktor munculnya Ilmu Tauhid dari dalam (internal)
1.
Qur’an sendiri
disamping ajakanya kepada tauhid dan mempercayai kenabian dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan hal itu, menyinggung pula golongan- golongan dan agama-agama
yang ada pada masa Nabi Muhammad s.a.w, yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan
yang tidak benar.Qur’an tidak membenarkan kepercayaan mereka dan membantah
alasan-alasanya, antara lain:
a)
Golongan yang
mengingkari agama dan adanya tuhan dan mereka mengatakan bahwa yang menyebabkan
kebinasaan dan kerusakan hanyalah waktu saja.
b)
Golongan-golongsn
syirik, yang menyembah bintang-bintang, bulan, matahari,yang mempertuhan Nabi
Isa dan ibunya, dan yang menyembah berhala-berhala.
c)
Golongan-golongan
yang tidak percaya keutusan nabi-nabi dan tidak mempercayai kehidupan kembali
di akhirat nanti.
d)
Golongan yang
mengatakan bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah dari perbuatan tuhan,
semuanya tidak ada campur tangan manusia (yaitu orang-orang munafiq).
2.
Pada awal
islam, masalah keimanan tidak dipersoalkan secara mendalam. Tetapi setelah Nabi
wafat dan umat islam berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban asing, mereka
mulai mengenal filsafat. Mereka menggunakan filsafat untuk memahami
memfilsafati ayat-ayat al-qur’an, terutama ayat-ayat yang secara lahitiyah
tampak bertentangan antara satu dengan lainnya. Hal itu perlu pemecahan, sedang
pemecahannya diperlukan ilmu tersendiri.
3.
`Masalah
politik, terutama yang berkaitan dengan khalifah, yang bermula dari terbunuhnya
khalifah Utsman yang melahirkan perdebatan teologis dikalangan umat islam,
yakni apakah pembunuh Utsman itu berdosa atau tidak. Kemudian masalah khilafah,
apakah termasuk masalah agama atau hanya sekedar masalah keduniaan. Pihak
syi’ah memendang bahwa khilafah atau imamah merupakan bagian tak
terpisahkan dari agama.
B.
Faktor
munculnya ilmu tauhid dari luar (eksternal)
Maksudnya
adalah faktor yang datang dari luar
islam. Seperti ajaran agama lain yang dibawa oleh orang-orang tertentu termasuk
umat islam yang dulunya menganut agama lain. Disamping itu, umat islam juga ada
yang mempelajari filsafat Yunani dan ilmu pengetahuan lainnya untuk kepentingan
dakwah islam kepada kaum intelektual dan terpelajar. Persentuhan ini juga
melahirkan asimilasi dan akulturasi antara pola pikir islam dengan non-islam.
Hal ini juga ikut melahirkan ilmu tauhid.
1.
Banyak diantara
pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama Yahudi, Masehi dan lain-lain,
bahkan diantara mereka ada yang sudah pernah menjadi ulamanya.Setelah fikiran
mereka tenang dan sudah memegang teguh agama yang baru, yaitu islam, mereka
mulai mengingat-ingat kembali ajaran-ajaran islam. Karena itu, dalam buku-buku
aliran dan golongan islam sering kita dapati pendapat pendapat yang jauh dari
ajaran islam sebenarnya.
2.
Golongan islam
yang dulu, terutama golongan mu’tazilah, memusatkan perhatiannya untuk
penyiaran islam dan membantah alasan-alasan mereka memusuhi islam. Mereka tidak
akan bisa menghadapi lawan-lawannya, kalau mereka itu sendiri tidak mengetahui
pendapat-pendapat lawan-lawan tersebut, beseta dalil-dalilnya. Dengan demikian,
harus mereka menyelami pendapat-pendapat tersebut, dan akhirnya negeri islam
menjadi arena perdebatan bermacam-macam pendapat dan bermacam-macam agama, hal
mana bisa mempengaruhi masing-masing pihak yang bersangkutan. Salah satu
seginya yang terang ialah penggunaan filsafat sebagai senjata kaum
muslimin.Sesungguhnya tidak mengherankan kalau kaum muslimin bersenjatakan
filsafat dalam menghadapi lawan-lawannya. Dengan masuknya filsafat, semakin
banyak pula pembicaraan ilmu tauhid.
3.
Sebagai
kelanjutan dari sebab tersebut, para mutakallimin hendak mengimbangi
lawan-lawannya yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari
logika dan filsafat, terutama segi ketuhanan. Karena itu Annazzam (tokoh
Mu’tazilah) membaca buku-buku Aristoteles dan membantah beberapa pendapatnya.
Demikian pula Abul Huzail al-Allaf (juga tokoh Mu’tazilah).
Sampai disini kita membicarakan faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnua ilmu tauhid, baik faktor-faktor itu dari dalam islam dan kaum
muslimin sendiri maupun dari luar mereka. Siapa yang mengatakan bahwa ilmu
tauhid itu ilmu islam murni yang tidak terpengaruh oleh filsafat dan
agama-agama lain, maka tidak benar. Yng mengatakan bahwa ilmu tauhid timbul
dari filsafat Yunani semata-mata juga tidak benar, karena islam menjadi
dasarnya dan sumber pembicaraan. Ayat-ayat Qur’an banyak dijadikan dsslil
disamping filsafat Yunani. Sebenarnya ilmu tauhid itu campuran dari ilmu
keislaman dan filsafat Yunani, tetapi krpribadian kaum muslimin di dalam ilmu
ini lebih kuat. (Lain halnya dengan filsafat islam, dimana kepribadian Yunani
lebih besar).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi
,faktor penyebab munculnya ilmu tauhid atau iilmu kalam ada dua faktor,yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor internal
maksudnya adalah faktor yang datang dari Islam itu sendiri,yaitu : Al-Qur’an, Masalah
keimanan pada awal islam,dan masalah politik
2.
Faktor
eksternal,yaitu faktor yang berasal dari luar islam itu sendiri,yaitu:
Banyaknya diantara pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama Yahudi,
,golongan islam yang dahulu yang ingin membantah mereka yang memusuhi islam
serta para mutakalimin yang hendak mengimbangi lawan-lawanya.
DAFTAR PUSTAKA
A.
Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam), Jakarta. N.V. Bulan Bintang,
1982
Munir, Ghazali,
Ilmu Kalam, Aliran-Aliran, dan Pemikiran, Semarang. RaSail Media Grup,
2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar