Minggu, 29 Oktober 2017

SEBAB MUNCULNYA ILMU TAUHID

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang’’wujud Allah’’,tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya,sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya.Tauhid juga membahas tentang para Rasul Allah ,meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka,apa yang boleh dihubungkan kepada mereka dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka.
Sebabnya dinamakan’’ ilmu tauhid’’ialah karena terpenting ,menetapkan sifat “wahdah’’(satu) bagi Allah dalam zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya menciptakan alam seluruhnya dan bahwa Ia sendiri Nya pula tempat kembali.Keyakinan tauhid inilah menjadi tujuan paling besar bagi kebangkitan Nabi saw.
Tauhid sangat penting sebab tauhid merupakan pokok ajaran islam dan pondasi yang diatasnya didirikan tatanan hukum,moral,akhlaq,dsb.Tauhid mengajak manusia untuk beriman dan berbakti kepada Tuhan dan melarang mensekutukan Tuhan, baik zat, sifat, maupun, af’al-Nya.Ilmu tauhid tidak muncul secara tiba-tiba,namun ada sebab-sebab yang melatar belakangi munculnya ilmu tauhid tersebut.Untuk itu kami akan membahas sebab-sebab munculnya ilmu tauhid dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa faktor internal penyebab munculnya ilmu tauhid ?
2.      Apa faktor eksternal  penyebab munculnya ilmu tauhid ?


C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui faktor internal penyebab munculnya ilmu tauhid
2.      Untuk mengetahui faktor eksternal penyebab munculnya ilmu tauhid





BAB II
PEMBAHASAN

Ilmu tauhid sebagai ilmu yang berdiri sendiri belum dikenal pada masa Nabi amuhammad s.a.w., maupun pada masa sahabat-sahabatnya. Akan tetapi baru dikenal pada masa berikutnya, setelah ilmu-ilmu keislaman dan  yang lain satu per satu muncul dan setelah orang  banyak membicarakan tentang kepercayaan alam gaib (metafisika). Kita tidak akan dapat memahami persoalan-persoalan ilmu tauhid sebaik-baiknya kalau kita tidak membelajari faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya,kejadian –kejadian politis dan historis yang menyertai pertumbuhanya. Faktor itu sebenarnya banyak, akan teetapi dapat digolongkan kepada dua bagian, yaitu faktor-faktor yang datang dari dalam islam dan kaum muslimin sendiri dan faktor-faktor yang datang dari luar mereka, karena adanya kebudayaan-kebudayaan lain dan agama-agama yang bukan islam. 


A.            Faktor  munculnya Ilmu Tauhid dari dalam (internal)
1.    Qur’an sendiri disamping ajakanya kepada tauhid dan mempercayai kenabian dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal itu, menyinggung pula golongan- golongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammad s.a.w, yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan yang tidak benar.Qur’an tidak membenarkan kepercayaan mereka dan membantah alasan-alasanya, antara lain:
a)      Golongan yang mengingkari agama dan adanya tuhan dan mereka mengatakan bahwa yang menyebabkan kebinasaan dan kerusakan hanyalah waktu saja.
b)      Golongan-golongsn syirik, yang menyembah bintang-bintang, bulan, matahari,yang mempertuhan Nabi Isa dan ibunya, dan yang menyembah berhala-berhala.
c)      Golongan-golongan yang tidak percaya keutusan nabi-nabi dan tidak mempercayai kehidupan kembali di akhirat nanti.
d)     Golongan yang mengatakan bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah dari perbuatan tuhan, semuanya tidak ada campur tangan manusia (yaitu orang-orang munafiq).

2.    Pada awal islam, masalah keimanan tidak dipersoalkan secara mendalam. Tetapi setelah Nabi wafat dan umat islam berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban asing, mereka mulai mengenal filsafat. Mereka menggunakan filsafat untuk memahami memfilsafati ayat-ayat al-qur’an, terutama ayat-ayat yang secara lahitiyah tampak bertentangan antara satu dengan lainnya. Hal itu perlu pemecahan, sedang pemecahannya diperlukan ilmu tersendiri.
3.    `Masalah politik, terutama yang berkaitan dengan khalifah, yang bermula dari terbunuhnya khalifah Utsman yang melahirkan perdebatan teologis dikalangan umat islam, yakni apakah pembunuh Utsman itu berdosa atau tidak. Kemudian masalah khilafah, apakah termasuk masalah agama atau hanya sekedar masalah keduniaan. Pihak syi’ah memendang bahwa khilafah atau imamah merupakan bagian tak terpisahkan dari agama.


B.            Faktor munculnya ilmu tauhid dari luar (eksternal)

Maksudnya  adalah faktor yang datang dari luar islam. Seperti ajaran agama lain yang dibawa oleh orang-orang tertentu termasuk umat islam yang dulunya menganut agama lain. Disamping itu, umat islam juga ada yang mempelajari filsafat Yunani dan ilmu pengetahuan lainnya untuk kepentingan dakwah islam kepada kaum intelektual dan terpelajar. Persentuhan ini juga melahirkan asimilasi dan akulturasi antara pola pikir islam dengan non-islam. Hal ini juga ikut melahirkan ilmu tauhid.

1.    Banyak diantara pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama Yahudi, Masehi dan lain-lain, bahkan diantara mereka ada yang sudah pernah menjadi ulamanya.Setelah fikiran mereka tenang dan sudah memegang teguh agama yang baru, yaitu islam, mereka mulai mengingat-ingat kembali ajaran-ajaran islam. Karena itu, dalam buku-buku aliran dan golongan islam sering kita dapati pendapat pendapat yang jauh dari ajaran islam sebenarnya.
2.    Golongan islam yang dulu, terutama golongan mu’tazilah, memusatkan perhatiannya untuk penyiaran islam dan membantah alasan-alasan mereka memusuhi islam. Mereka tidak akan bisa menghadapi lawan-lawannya, kalau mereka itu sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan-lawan tersebut, beseta dalil-dalilnya. Dengan demikian, harus mereka menyelami pendapat-pendapat tersebut, dan akhirnya negeri islam menjadi arena perdebatan bermacam-macam pendapat dan bermacam-macam agama, hal mana bisa mempengaruhi masing-masing pihak yang bersangkutan. Salah satu seginya yang terang ialah penggunaan filsafat sebagai senjata kaum muslimin.Sesungguhnya tidak mengherankan kalau kaum muslimin bersenjatakan filsafat dalam menghadapi lawan-lawannya. Dengan masuknya filsafat, semakin banyak pula pembicaraan ilmu tauhid.
3.    Sebagai kelanjutan dari sebab tersebut, para mutakallimin hendak mengimbangi lawan-lawannya yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafat, terutama segi ketuhanan. Karena itu Annazzam (tokoh Mu’tazilah) membaca buku-buku Aristoteles dan membantah beberapa pendapatnya. Demikian pula Abul Huzail al-Allaf (juga tokoh Mu’tazilah).

Sampai disini kita membicarakan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnua ilmu tauhid, baik faktor-faktor itu dari dalam islam dan kaum muslimin sendiri maupun dari luar mereka. Siapa yang mengatakan bahwa ilmu tauhid itu ilmu islam murni yang tidak terpengaruh oleh filsafat dan agama-agama lain, maka tidak benar. Yng mengatakan bahwa ilmu tauhid timbul dari filsafat Yunani semata-mata juga tidak benar, karena islam menjadi dasarnya dan sumber pembicaraan. Ayat-ayat Qur’an banyak dijadikan dsslil disamping filsafat Yunani. Sebenarnya ilmu tauhid itu campuran dari ilmu keislaman dan filsafat Yunani, tetapi krpribadian kaum muslimin di dalam ilmu ini lebih kuat. (Lain halnya dengan filsafat islam, dimana kepribadian Yunani lebih besar).






BAB III
PENUTUP

A.            Kesimpulan
Jadi ,faktor penyebab munculnya ilmu tauhid atau iilmu kalam ada dua faktor,yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor internal maksudnya adalah faktor yang datang dari Islam       itu sendiri,yaitu : Al-Qur’an, Masalah keimanan pada awal islam,dan masalah politik
2.      Faktor eksternal,yaitu faktor yang berasal dari luar islam itu sendiri,yaitu: Banyaknya diantara pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama Yahudi, ,golongan islam yang dahulu yang ingin membantah mereka yang memusuhi islam serta para mutakalimin yang hendak mengimbangi lawan-lawanya.


























DAFTAR PUSTAKA
A.     Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam), Jakarta. N.V. Bulan Bintang, 1982
Munir, Ghazali, Ilmu Kalam, Aliran-Aliran, dan Pemikiran, Semarang. RaSail Media Grup, 2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar