MAKALAH
PENGERTIAN
ILMU TAUHID HUKUM DAN MANFAATNYA
Disusun guna memenuhi tugas ilmutauhid
Mata kuliah :IlmuTauhid
Dosen pengampu : Bapak Zainuri
Disusunoleh:
Azliyanitanurfitriya (1705036004)
Putrinurimami (1705036005)
Sejahtera (1705036006)
S1 PERBANKAN
SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2017
Kata
pengantar
Pujisyukurkehadiratallahswt
yang
telahmemberikankaruniakepadahambanyasehinggadapatmenjalankantugasdankewajibanya.
Berkatilham yang dititipkanallahkepada kami, kami
dapatmengerjakantugasmakalahinidenganbaikdanlancar.
Semogaallahmemberiberkahpadailmu kami danmakalahinidapatbermanfaatuntuk kami
khususnyadanjugapada orang lain. Apabilaterdapatkesalahandalammakalahini kami mohonmaaf
yang sebesar-besarnya.
Semoga
yang membacadapatmembacadanmemahamimakalahinidandapatmenambahwawasanbagipembaca.
Semarang, September 2017
Daftarisi
1. Pengertiantauhiddanilmutauhid
2. Kedudukandasar-dasardanhukummempelajarinya
3. Manfaatilmutauhiduntukkehidupan
Bab 1
Pendahuluan
A. Latarbelakang
Ilmu tauhid adalah suatu cabang
ilmu pengetahuan yang membahas tentang keesaan
allah yang mutlak. Ilmutauhid merupakan pokok ajaranislamkarenaberkenaandenganaqidahdanimanbahwaallahadalahtuhan
yang mahaesa, penciptaalamdanisinyasertapengaturalamsemesta.
Ilmutauhidmembahastentangmasalah-masalah yang berhubungandengankeyakinan yang
harusterpatri di dalamhatisecarakuat.
Banyaksekalibuku-bukutentangilmutauhid
di terbitkan di Indonesia sebagaisuatuwawasantentangcaraberiman yang
benarsetulushatijiwadan raga agar terhindardariperbuatansyirik. Salah
satubukutentangilmutauhid yang diterbitkanadalahbukukarangan Dr. muniroh, M.Ag,
mengenaisejarah, metode, ajarandananalisisperbandingandalamilmutauhid
(ilmukalam) denganadanyaberbagaireferensibukusemogaimandantakwakitakepadaallahswtsemakinkuatdanbertambah.
B. Rumusanmasalah
Ø Mempelajaripengertianilmutauhidsecaralebihluas
Ø Mengetahuidasardanhukumilmutauhid
Ø Manfaatdarimempelajariilmutauhiduntukkehidupan
C. Tujuan
Ø MeningkatkankualitasimandantaqwakitakepadaallahSWT
Ø Memperkuat
kepercayaan kita kepada Allah SWT.
Ø Supaya kita
dapat mengetahui dan mendalami ilmu tauhid agar tidak muncul kesalahfahaman
D. Manfaat
Ø beribadahdapatdengansetulushatisemata-matakarenaallahswt.
Bab 2
Pembahasan
I.
Pengertianilmutauhid
Menurutbahasailmutauhidberasaldaribahasaarab “tauhid’
bentukmasdar (infinitive) dari kata wahhada, yang artinya
al-I’tiqaadubiwahdaniyatillah (keyakinanataskeesaanallah).
Sedangakansecaraistilahtauhidialahmenyakinibahwaallahswtituesadantidakadasekutubaginya.
Kesaksianinidirumuskandalamkalimatsyahadat.Laaillahaillaallah
(tidatuhanselainallah).
menurutpendapat yang dikemukakanoleh Muhammad abduh(w. 1332
H/ 1905 M) Yang mengatakanbahwailmutauhid (ilmukalam) atauteologiislamadalah
“ilmu yang membahastentangallah”: sifat-sifat yang wajibdan yang boleh di
tetapkanbaginya, sertaapa yang wajibdinafikandarinya;tentangpararosuluntukmenetapkanapa
yang wajib, yang boleh, dan yang terlarangdinisbahkankepadanya”. Senadadenganiniadalahdefinisi
yang disampaikanolehharunnasutionbahwailmutauhidatauteologiislamadalahilmu yang
membahaswujudallah, sifat-sifatnya, kenabian,
alamdanhubungantuhandenganmakhluk-makhluknya. Merujukduadefinisiilmukalamyang
telahdisampaikanoleh Muhammad abduhdanHarunnasutiontersebut,
denganpenekanankuatpadadimensiontologis, kiranyadapatditegaskanbahwa yang
menjadikajianilmutauhid (teologiislam) adalahtuhanterutama (sifat-sifatnya),
kerasulan, alam (termasukalamghaib) danhubungantuhandenganmakhluknya.Adapunpengertianilmutauhid
(teologiislam), yang lebihmenekankandimensi epistemology-metodologis
(dankadangkalaterkandungjuga di dalamaspekaksiologis), antara lain
terepresentasikandalamrumusan yang disampaikanolehadhudad-din al-iji (756 H/
1355 M). Sebagaimanadinukilolehyunanyusuf, adhudad-din
al-ijimembuatrumusandefinisiilmukalam (teologiislam) sebagai “ilmu yang
dipergunakanuntukmenetapakanaqidah (islam)
denganmempergunakandaliluntukmembantahpenyelewengan (as-syubhah)
dalammasalahaqidah” .
v Nama-namailmutauhid
Ilmutauhidmemilikibeberapasebutanantara
lain:
a. Ilmuushuluddin
b. Ilmuaqaid
c. Ilmukalam
d. Iman
e. Fiqihakbar
v Ruanglingkuptauhid
Pokok-pokokpembahasan
yang menjadiruanglingkupilmutauhidmeliputitigahalsebagaiberikut:
1. Ma’rifat al-mabda’
yaitumempercayaidenganpenuhkeyakinantentangpenciptaanalamallahswt. Hal
iniseringdiartikandenganwujud yang sempurna, wujudmutlakatauwajibulwujub.
2. Ma’rifat
al-watsiqahyaitumempercayaidenganpenuhkeyakinantentangparautusanallahswt. Yang
menjadiutusandanperantaraallahswt. Denganumatmanusiauntukmenyampaikanajaran-ajarannya,
tentangkitab-kitaballah yang dibawaolehparautusannyadantentangparamalaikatnya.
3. Ma’rifat
al-ma’adyaitumempercayaidenganpenuhkeyakinanakanadanyakehidupanabadisetelahmati
di alamakhiratdengansegalahalihwal yang ada di dalamnya
v Macam-macamilmutauhid
Berdasarkanjenisdansifatkeyakinantauhid,
paraulamamembagiilmutauhiddalamempatbagianyaitu;
1. Tauhiduluhiyahadalahtauhidibadah
yang berarti, mengimaniallahswtsebagaisatu-satunyaillah (tuhan) yang layak di
sembah.
2. Tauhidrububiyahadalahtauhidketuhanan
yangberarti,mengimaniallahswtsebagaisatu-satunyarobb
(penguasa, pemelihara) alamsemesta.
3. Tauhidmulkiyahadalahmengimaniallahswt,
sebagaisatu-satunyapenguasa di alamraya.
4. Tauhidasma was
sifatadalahpenetapandanpengakuan yang kokohatasnamadansifat-sifatallahswt. Yang
luhurberdasarkanpetunjukallahswt. Dalamalqur’andan al hadis.
II.
Kedudukandasar-dasardanokummempelajarinya
1. Kedudukanilmutauhidadalahaqidah,
yaknisebagaifundamenbagibangunan agama sertamerupakansyaratsahnyaamal.
Sebagaimanafirmanallahswt:
“Barangsiapamengharapperjumpaandengantuhannyamakahendaklahiamengerjakanamal
yang shalihdanjanganlahiamempersekutukanseorang pun dalamberibadahkepadatuhannya (QS:al kahfi 110).
2. Tauhidadalahtujuandiutusnyapararosul
Allah swtberfirman,
“Dan Sungguh kami telahmengutusrosulpadatiap-tiapumat (untukmenyerukan) :
“Sembahlahallah,
danjauhilahthaghutitu”, (annahl 36)
3. Tauhidmerupakanperintahallah
yang paling utamadanpertama
Allah
swtberfirman :
“sembahlahallahdanjangalahkamumempersekutukannyadengansesuatu
pun. Dan berbuatbaiklahkepadadua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anakyatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekatdantetanggajauh, dantemansejawat,
ibnusabildanhambasahaya mu.Sesungguhnyaallahtidakmenyukai orang-orang yang
sombongdanmembangga-banggakandiri”. (annisa’ 36)
III.
Manfaat mempelajari ilmu tauhid
1.
Mengetahui tentang Allah SWT. Dengan segala hal yang ada
padanya
2.
Mendapatkan informasi tentang rukun iman (iman kepada
Allah, malaikat, rosul, kitab, dan hari kiamat) dan rukun islam
3.
Melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala larangannya
4.
Semakin meningkatkan dan memperteguh keimanan kita
IV.
Kesimpulan
Pengalaman agama dalam islam, bisa kita simpulkan,
tidak lain dari realisasi dari prinsip bahwa hidup dan kehidupan ini tidaklah sia-sia
bahwa ia mesti memenuhi tujuan yang hakikatnya tidak dapat disamakan dengan
aliran alami selera manusia dalam mengejar kepuasan demi kepuasan, bagi seorang
muslim, finalitas terdiri dari dua tatanan yang sama sekali berbeda, tatanan
alamiah dan tatanan transenden, dan pada yang terakhir inilah dia mencari
nilai-nilai untuk mengatur alur tatanan yang pertama.
V.
Kritik
Banyaknya buku tentang ilmu tauhid yang memiliki
berbagai perbedaan dapat menjadikan pertentangan dikalangan kaum awam yang
memiliki pedoman dan pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
VI.
Saran
Menerima segala asumsi ilmu pengetahuan tentang ilmu
tauhid dan menyaringnya dalam satu kesatuan ilmu tauhid yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Abduh muhmmad,
risalah at-tauhid, dar al-Ihya’ al-Ulum, Beirut, 1986.
Abdul al-jabbar,
al-qadli, Syarh al-Ushul al-khamsah, Maktabah Wahbah beirut, 1965.
Abu Hanifah,
al-fiqh al-akbar, Dar al-kutub al-islamiyah, Beirut, 1984.
Ahmad Hanafi,
Theology islam (Ilmu kalam), Bulan Bintang, Jakarta, 1974.
Abdullah, M.
Amin, Studi Agama, Normativitas atau Historisitas?, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 1999.
Abdullah, M.
Amin (ed), Mencari Islam, Studi Islam dengan Berbagai Pendekatan, Tiara Wacana,
Yogyakarta, 2000.
Abdullah, M.
Amin, Falsafah Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004.
Abdul Mu’in,
Taib Thahir, Ilmu Kalam, Wijaya, Jakarta, 1986.
Adam, D.S,
“Theology”, dalam Encylopaedia of Religion and Ethies, Vol. XII, Llondon,
Macmillan LTD, t.th.
Wordpress.com